Muba SMI
Tingginya intensitas curah hujan, ternyata membawa kecemasan sendiri bagi sebagian masyarakat Desa Ulak Embacang (ULBA) Kecamatan Sanga Desa. Sebab, sebagian rumah warga yang berada di tepi sungai saat ini terancam longsor dan hanyut ke dalam aliran Sungai Rawas.
Saat ini sebagian rumah masyarakat kini jaraknya hanya tinggal 1 meter saja dari bibir atau tebing sungai. Bahkan baru-baru ini, sebuah rumah warga terpaksa di robohkan dan dipindahkan karena bagian dapur rumah tersebut yang nyaris ambruk akibat longsor yang terus terjadi.
Berdasarkan keterangan pemerintah desa setempat sedikit nya ada sekitar 56 buah rumah masyarakat yang saat ini terancam longsor. Kondisi geografis desa yang berada persis di tikungan aliran air Sungai Rawas membuat rumah-rumah masyarakat tersebut semakin dekat dengan bibir sungai, karena tebing sungai yang ada terus terkikis atau abrasi aliran air.
Kemarin ada longsor lagi, kejadian di Dusun 4 dekat lokasi longsor yang terjadi tahun 2018 lalu. Akibat kejadian kali ini rumah salah satu warga bernama Solihin jadi semakin dekat dengan bibir sungai. Selain rumah warga bernama Solihin, 4 rumah warga lainnya yaitu milik Suryanto, Sukri, Rohman, Dungcik, dan Budi Santosa juga mengalami nasib yang sama,” ungkap Kades.
Lebih lanjut ia pun berharap ada solusi jangka panjang dari Pemerintah untuk masyarakat Desa Ulak Embacang yang rumah nya saat ini terancam hanyut ke dalam sungai.Bila tidak segera ditindak lanjuti akan meresahkan masyarakat.
“Selama ini bantuan yang diberikan oleh pemerintah hanya berupa sembako dan beberapa peralatan rumah tangga saja. Padahal yang diharapkan masyarakat itu bantuan yang bisa menjadi solusi jangka panjang, misalnya relokasi pemukiman. Masyarakat sebenarnya sangat ingin pindah tetapi terkendala biaya, sebab untuk memindahkan satu rumah itu minimal dana nya sekitar Rp 20 juta. Kami minta tindakan cepat dari Pemerintah Kabupatem melalui dinas terkait dalam menangani masalah ini,” tandasnya (Mitra Desa)