Way Kanan,SMI
Anggota DPRD Kabupaten Way Kanan dari Fraksi Golkar, PanSebon, S.H., yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) 1, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, PanSebon menyoroti lambannya perbaikan sejumlah ruas jalan, terutama jalan dari Gunung Katun ke Negeri Agung, yang sebelumnya telah direncanakan akan dibangun tahun ini. Namun, akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, rencana tersebut harus ditunda.
“Saya melihat ini sebagai dampak dari masa transisi pemerintahan. Setelah Bupati Ali Rahman meninggal dunia, jabatan sementara diisi oleh Plt. Bupati Ayu Asalasiyah. Ini tentu berpengaruh terhadap ritme pengambilan kebijakan daerah,” ujar Ipan (sapaan akrabnya), Kamis (05/06/2025)
Menurutnya, salah satu faktor utama yang menghambat pembangunan infrastruktur tahun ini adalah nihilnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk Kabupaten Way Kanan.
“DAK kita tahun ini 0 persen. Sementara itu, sekitar 50% dari APBD Way Kanan dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Akibatnya, anggaran untuk pembangunan jalan sangat terbatas,” tegasnya ipan yang juga merupakan anggota Komisi III DPRD, membidangi infrastruktur dan pembangunan.
Tidak lupa, Ia juga mengkritisi fokus Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang dinilai lebih banyak mengutamakan pembangunan embung dan irigasi, dibanding infrastruktur jalan yang justru sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kami dari Fraksi Golkar akan meminta agar Dinas PU jangan hanya memprioritaskan embung dan irigasi. Saat ini, masyarakat paling mendesak membutuhkan akses jalan yang layak. Banyak jalan kabupaten dan provinsi dalam kondisi sangat parah,” tambahnya.
Terkait langkah ke depan, pihaknya telah menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas PU dalam waktu dekat untuk membahas solusi konkret atas persoalan ini.
“Kami akan dorong agar ada terobosan nyata dari Dinas PU. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan akibat infrastruktur yang rusak dan tak kunjung diperbaiki,” katanya.
PanSebon pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap bersabar dan percaya bahwa pihak legislatif terus berupaya memperjuangkan aspirasi mereka.
“Kami tidak diam. Kami terus bekerja dan mendorong pemerintah agar masalah ini segera ditangani. Kami juga meminta Dinas PU agar memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat, supaya publik bisa memahami kondisi anggaran dan kebijakan yang sedang berjalan,” tutupnya. (Andre)














