Muara Enim, SMI-
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP, meresmikan Stasiun Pengumpul (SP) Beringin A di Desa Beringin, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan, pada hari Senin 30/05/2022.
Dibawah manajement Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4. Pembangunan SP Beringin A bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas bumi (Migas), hingga mencapai 15 Milion Standard Cubik Feet per day (MMSCFD), untuk gas dari 382 barel per day (bpd) ,untuk Kondensat,SP Beringin A akan menampung dan mengolah gas dan Kondensat dari delapan sumur yang akan di kembangkan KKKS Pertamina EP. Pengoperasian SP Beringin A, akan di lakukan oleh Prabumulih Field.
SP Beringin A dapat dimanfaatkan onstream sesuai jadwal, dengan tetap memitigasi resiko penyebaran covied-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.Di samping itu, tercapai jam kerja 1.088.204 jam per tanggal 17 Mei 2022, tanpa ada satupun lost time insident (LTl).
Dengan kondisi covied-19 yang merebak di seluruh dunia, dinamika pelaksanaan proyek ini pun mengalami banyak turbulensi. Namun dengan menerapkan kaidah manajemen proyek yang baik serta serta senantiasa melakukan koordinasi dengan SKK Migas, maka proyek ini dapat berjalan dengan baik.
Paralel proses pengadaan dan pemasangan comoressor yang akan selesai pada bulan 02 tahun 2023,tim proyek melakukan inovasi yaitu dengan melakukan gas onstream, tanpa menggunakan gas comoressor melalui balance of plant yang sudah selesai dibangun. Dengan merevisi kembali desain, ketelitian, dan best engineering practices.SP Beringin A dapat menyalurkan fluida sumur-sumurnya.lnovasi ini bermanfaat agar tetap onstream tepat waktu, juga menghindarkan proyek dari biaya preservasi tambahan.
General Manager Zona 4 Agus Amperianto, menyampaikan komitmen meningkatkan produksi Migas dari wilayah Sumatera Selatan dengan spirit of Sumatera (SU staninble,Messive,To grow, efficient,Resilint dan Aggressive). sehingga operasi Migas berjalan dengan selamat, efektif dan unggul, serta dapat berkontribusi secara signifikan dan berkelanjutan terhadap pencapaian target produksi Migas Nasional.
“Pembangunan SP Beringin A menjadi salah satu upaya kami, untuk meningkatkan produksi Migas.Keberhasilan Pembangunan ini mendorong semangat kami untuk terus berkontribusi meningkatkan produksi Migas dari Sumatera Selatan”,Ujar Agus Amperianto GM PT.Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Sumatera.
Lebih lanjut beliau menuturkan”, kendala yang dihadapi justru memacu kami, untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam penyelesaian proyek tersebut. Sehingga SP Beringin A dapat dioperasikan dan memberikan tambahan produksi Minyak dan gas, meskipun ada salah satu peralatan, yaitu Kompresor yang baru akan terpasang di bulan 2 tahun 2023.Inovasi ini selain mampu menjaga proyek dapat beroperasi, juga tidak ada beban biaya preservasi tambahan”, ungkap Agus Amperianto.
Manajer Senior Manajemen Proyek SKK Migas Noezran Azwar, mengutarakan perlu diperhatikan komitmen dari PT.Pertamina EP, untuk melakukan upaya yang lebih optimal dalam pelaksanaan proyek,guna terpenuhinya target onstream pada tahun 2022.Khususnya untuk PT.Pertamina EP Zona 4 lainnya, seperti EPF SP TMB (Prabumulih).
Disamping itu juga Noezran Azwar, juga menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan optimalisasi proyek”, Upaya Optimal dapat di capai dengan optimesi, terhadap sinergitas di internal KKKS antara fungsi teknis, fungsi manajemen asset dan fungsi pengadaan.sehingga menghasilkan pemenuhan kebutuhan proyek, yang sesuai jadwal dan tepat sasaran serta secara aktif mencari inovasi dengan memberdayakan opsi pemanfaatan peralatan ide, yang merupakan asset dari material dilapangan lain atau bahkan dari KKKS lain”,Tutur Noezran Azwar.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan, memberikan apresiasinya terhadap KKKS Pertamina EP, yang berhasil memanfaatkan onstream SP Beringin A.
“Pembangunan SP ini meningkatkan kapasitas produksi Migas, hingga mencapai 15 mmscfd untuk gas dan 382 bpd Kondensat.Peningkatan ini sejalan dengan upaya mencapai target produksi Migas Nasional sejumlah 1 juta bpd untuk Minyak dan 12 bscfd untuk gas, pada tahun 2030,untuk mendukung ketahanan energi Nasional.
Kami berharap Pertamina EP terus melakukan berinovasi, melakukan efisiensi dan meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya dan ketekhnikan, dengan tetap memprioritaskan keselamatan kerja”, Tandas Anggono Mahendrawan.
(Sunar)