Muratara

Perayaan Berdirinya Pura Masyarakat Bali Muratara Adakan Perayaan

250
×

Perayaan Berdirinya Pura Masyarakat Bali Muratara Adakan Perayaan

Sebarkan artikel ini

MURATARA, SMI

Tidak jauh-jauh untuk menyaksikan kegiatan perayaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Bali, daerah yang terkenal dengan pulau dewata.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Blok D Kelurahan Karya Makmur Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang merupakan masyarakat pendatang dari Provinsi Bali yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal menetap di Kabupaten Muratara.

Seperti kali ini, Masyarakat keturunan Bali mengadakan upacara dan perayaan Feodalan atau ulang tahun dibangunnya pura Dharma wisesa yang merupakan tempat utama persembahyangan masyrakat di Blok D Kelurahan Karya Makmur.

Ketua adat masyarakat Blok D Kelurahan Karya Makmur, Ketut Darte mengatakan upacara feodalan atau perayaan ini wujud syukur dan pendekatan diri dengan sang pencipta khayangan atas berdirinya pure Dharma Wisesa.

“Upacara ini selalu diadakan setiap tahun, sejak mulai adanya pure tahun 1991, dan sekarang baru rampung, termasuk empat pure lainnya, jadi kegiatan ini namanya mendem pedadingan atau secara nasionalnya mengukuhkan bangunan pure yang dibangun,”Kata Ketut Darte, Saat diwawancarai Selasa (16/7).

Menurut, perayaan ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri sama sang widhi, dengan sembahyang bersama, dengan sebelumnya dilakukan nari-nari adat oleh anak-anak masyarakat disini. Salah satunya tarian renjang renteng.

Sementara itu, Pemimpin parisade (lembaga adat, red), Gede Sumadi menjelaskan perayaan ini merupakan bagian dari pembinaan, dimana ada tiga hal yang harus dijaga hibungannnya, yakni hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan semesta linkungan.

“Makanya setiap pohon besar dikasih kain putih sebagai penghargaan terhadap pohon tersebut sama-sama ciptaan Tuhan yang harus dijaga,”beber dia.

Gede Sumadi juga mengungkapkan rasa bangga dan memberikan apresiasi  terhadap pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah kecamatan, dimana tidak diakriminatif, walaupun kami minoritas tapi tidak membeda-bedakan. “Kami bangga dengan pemerintah yang sangat perhatian dengan kami, tanpa membeda-bedakan walaupun jumlah kami sedikit,”ungkapnya.(Siti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *