MURATARA,SMI
Diduga Banyaknya Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berdomisili (tinggal) di Kota Lubuklinggau, tentu membuat Wilayah Kerja Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sepi saat tidak jam Dinas.
Hal itu, ternyata kembali menimbulkan keritik dan saran sebagian masyarakat Muratara yang mengkin bertanya-tanya melihat kendaraan Dinas Muratara lebih 50 persen mengarah Kelubuklinggau.
Sehingga Kabupaten yang hampir menginjak usia 6 tahun belum dirasakan betul bagi warga Muratara keberadaan Kepala OPD yang berbaur dimasyarakat.
Pasalnya, selain Bupati Muratara, H.M Syarif Hidayat dan Wakil Bupati Muratara H. Devi Suharyoni dan beberapa OPD lainya yang menjaga komitmen menjabat kepala OPD relah tinggal di Muratara selama menjabat.
Samosir (49) Warga Muratara, menyampaikan bahwa selama terbentuknya Kabupaten Muratara hingga saat ini belum ada perubahan mengenai kepala OPD yang menetap di Muratara.
Menurut ia, kendaraan dinas Muratara terlalu banyak pulang ke Lubuklinggau. “Bahkan kendaraan Bus Muratara sendiri selalu pulang pergi setiap hari dari Lubuklinggau apa lagi Kepala OPD nya,”
Tentu sebagai masyarakat kami sebenarnya mempertanya hal ini, sementara yang asli dari Muratara harus rela mengeluarkan ongkos sendiri demi masuk kantor. “Apa lagi TKS-TKS yang dari desa lama. Seperti dari perbatasan desa Bukit Ulu, Rawas Ilir, Karang Dapo, Ulu Rawas dan Nibung,” terangnya.
Hal inilah yang kadang membuat kami miris melihatnya. “Jika dihitung dari perputan ekonimi. Kalupun sebagian kepala OPD yang tinggal di Muratara justru akan membantu masyarakat karena hidupnya perputaran ekonomi masyarakat dimana tempat dia menetap,” kata ia.
Serupa yang dikatakan oleh, Karim (40) menceritakan hal yang sama sebagai warga yang tinggal dekat jalan lintas sumatra wilayah Kecamatan Karang Jaya, bahwa mayoritas kepala OPD masih tinggal pulang pergi ke Lubuklinggau.
“Kami masyarakat memgingatkan kembali kepada Syarif-Devi untuk mengingat kembali komitmen membangun Muratara tidak hanya didalam Insfrastruktur saja. Akan tetapi bidang Sosial masyarakat harus ditumbuhkan untuk merobah budaya muratara yang lebih baik,” ujarnya.
Siapa tahu kalau kepala OPD banyak hadir di masyarakat nerbaur saat bukan jam dinas sudah pasti dapat memberikan ilmu dan pengetahuan mereka saat bersilahturahmi, cetusnya.
Sedangkan Wahyu (36) warga rupit mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan sosok pejabat yang dapat tinggal di Muratara walaupun mereka berdomisili di Lubuklinggau. “Sosok seperti inilah yang di butuhkan masyarakat di Bumi Berselang Serundingan,” kata singkat. (Z02)