Palembang,SMI
Kabut asap imbas dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia khususnya di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus terjadi. Bahkan, kondisi hingga hari ini, Senin (16/9) semakin memprihatinkan sehingga membuat aktifitas masyarakat dan anak-anak sekolah jadi terganggu.
Menyikapi kondisi tersebut, mantan Gubernur Sumsel dua periode H Alex Noerdin turut prihatin dan berharap agar kondisi tersebut bisa teratasi hingga berakhir.
“Memang ini bukan kapasitas saya lagi, dan saya tidak memiliki kompetensi untuk mengatasinya. Namun, selaku masyarakat Sumsel dan mantan gubernur, saya berharap semua petugas maupun masyarakat dapat bersama-sama mengatasi kondisi tersebut,” ungkap anggota DPR RI terpilih ini saat ditemui usai menyempatkan diri berkunjung ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel di kawasan bandara SMB II Palembang, Senin (16/9) pagi.
Lebih lanjut disampaikannya, tadi saat mendarat di Bandara SMB II setiba dari Jakarta, Alex sengaja menyempatkan diri berkunjung ke kantor BPBD Sumsel karena memang lokasinya berdekatan dengan bandara.
“Karena merasa prihatin dengan kondisi cuaca Sumsel saat ini, jadi saya menyempatkan diri berkunjung ke kantor BPBD untuk melihat sejauh mana kondisi perkembangan cuaca di Sumsel saat ini. Tadi saya juga sempat bertemu langsung dengan kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Komandan Korem 044/Gapo, Sonny Septiono, Dan Lanud SMH Palembang, Asop Dam II/Swj, Dir Reskrim, Dinas Kehutanan serta sejumlah anggota Satgas Karhutlah lainnya,” terang Alex.
Lebihlanjut disampaikannya, dalam kunjungan tersebut, dirinya mendengar langsung penjelasan dari Danrem dan Kepala BPBD Sumsel. Menurutnya, kondisi karhutlah di Sumsel saat ini memang belum separah tahun 2015 yang lalu. Namun, hingga hari ini kondisi sudah mendekati kondisi yang terjadi di tahun 2015. Bahkan hingga hari ini sudah sangat memprihatinkan.
“Dari penjelasan bapak Danrem tadi memang kondisi sudah sangat memprihatinkan. Ditambah lagi peralatan yang memang di rasa masih sangat kurang. Ditahun kemarin kita siagakan hingga 10 unit helikopter, namun saat ini hanya ada 5 bahkan terkadang hanya 2 yang beroperasi. Sementara untuk anggota petugas sudah sangat banyak, tapi memang peralatan yang tidak memadai,” dikatakannya.
Ditambahkannya lagi, kondisi tersebut memang harus diatasi bersama-sama tanpa hanya mengandalkan satgas yang ada saja. Untuk itu, dirinya sengaja berkunjung untuk sekaligus memberikan motivasi serta dukungan untuk terus berusaha mengatasi kondisi tersebut.
“Mudah-mudahan kondisi tersebut dapat segera berakhir, dan diharapkan juga dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak,” (anjas)