Prabumulih

Sering Cekcok Karena Faktor Ekonomi, Berujung Fikri Tega Habisi Istrinya

137
×

Sering Cekcok Karena Faktor Ekonomi, Berujung Fikri Tega Habisi Istrinya

Sebarkan artikel ini

Prabumulih, SMI-

Kasus penemuan mayat perempuan di kebun karet Ucat, Jalan Penimur Jaya RT 02 RW 05 Kelurahan Tebing Tanah Putih, Kecamatan Prabumulih Barat, Minggu (11/06/2023), sekitar pukul 18.15 WIB berhasil diungkap.

Tim gabungan Polres Prabumulih berhasil mengamankan pelakunya yakni, Fikri Harjaya yang tak lain adalah suami korban sendiri.

Pelaku ditangkap petugas tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (12/06/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.

Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH didampingi Kasi Humas, AKP Sri Djumiati SH bersama Kapolsek Prabumulih Barat, Iptu Arafiq SIP mengatakan, hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan mengarah suami korban, Fikri Harjaya.

“Setelah diburu, ternyata pelaku bersembunyi sekitar 300 meter dari TKP pembunuhan. Alhamdulillah, karena kasusnya terang bederang akhirnya pelaku suami bunuh istri berhasil diungkap. Dan, kini tersangka FH, tengah menjalani proses hukum guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ujar Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH didampingi Kasi Humas, AKP Sri Djumiati SH bersama Kapolsek Prabumulih Barat, Iptu Arafiq SIP saat press release.

Kata Witdiardi, pelaku diancam Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

“Ancamannya, 15 tahun penjara. Dan, tersangka menyesali perbuatannya dan mengakui masih sayang kepada istrinya jadi korbannya,” lanjutnya.

Aku Mantan Kapolres Mukomuko ini, pelaku membantah kalau motif pembunuhan dilakukan kepada korban akibat cemburu.

“Sering cekcok dan ribut, pemicunya akibat masalah ekonomi. Sebelum kejadian, korban sempat kabur 1 bulan dan kembali ke rumah dan minta cerai,” pungkasnya.

Sementara dihadapan Polisi, Fikri merasa menyesal telah melakukan perbuatan tersebut. Ia pun mengaku sering ribut masalah ekonomi.

“Sudah sering cekcok akibat faktor ekonomi, untuk makan, anak mau sekolah gak ada biaya, anak kami dua,” akunya.

Fikri mengatakan, sudah setengah bulan lebih isterinya pulang kerumah orang tuanya di wilayah Kecamatan Belimbing. Kemudian, isterinya ia jemput dari rumah orang tuanya.

“Aku nyadap dulu, setelah tu aku jemput isteri aku dari Belimbing ngajak balek ke Prabu untuk samo samo nyekolahke anak,” katanya.

Pelaku menceritakan awal kejadian tragedi tersebut,Dia (Fikri) bersama isteri pergi ke kebun menyadap karet jam 1 malam dari rumah. Setiba di kebun Dia mengganti baju dan mengambil pahat alat sadap karet.

“Saat itu kami berbincang, buk pulang aja, gimana kalo kamu terus begini, gimana nasib anak mau sekolah. Nah bini aku malah minta cerai. Aku dak mau cerai laju kami cekcok lagi jadi kutujah. Kurang lebih 3 kali tujah, mungkin tesayat sekali. Kalu muka nya lebam mungkin teinjak oleh aku,” jelasnya.

(Sunar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *